Greenwood Antar Marseille Comeback Dramatis di Belgia

Rabu, 10 Desember 2025 | 10:16:58 WIB
Greenwood Antar Marseille Comeback Dramatis di Belgia

JAKARTA - Perjalanan Marseille di matchday 6 league phase Liga Champions 2025/2026 kembali menunjukkan karakter tim yang tak mudah menyerah. 

Bertamu ke markas Union Saint-Gilloise, mereka sempat tertinggal lebih dulu, namun kebangkitan yang dipimpin Mason Greenwood membuat Les Olympiens pulang dengan kemenangan berharga.

Pertandingan di Lotto Park ini menjadi salah satu duel yang sarat tekanan bagi kedua tim. Marseille membutuhkan poin untuk merangkak ke papan tengah klasemen Liga Champions, sementara Union SG ingin memaksimalkan laga kandang demi menjaga peluang lolos. Di tengah situasi tersebut, penampilan individu Greenwood menjadi pembeda.

Marseille akhirnya menang 3-2 lewat kontribusi dua gol sang gelandang serang, sementara satu gol lain dicetak Igor Paixao. Adapun Union SG membalas melalui brace Anan Khalaili. Hasil ini menempatkan Marseille di posisi 16 klasemen sementara dengan sembilan poin, sementara Union SG terpuruk di urutan ke-25.

ketegangan awal dan respons cepat marseille

Union Saint-Gilloise membuka laga dengan pendekatan disiplin. Mereka rapat di area pertahanan dan menekan cepat setiap kali Marseille mencoba membangun serangan. Efektivitas itu langsung terlihat ketika tuan rumah mencetak gol pertama.

Gol pembuka Union SG datang dari kaki Khalaili. Ia menguasai bola di sisi kiri, menusuk ke dalam, lalu melepaskan tembakan melengkung yang menembus sudut bawah gawang. Skor 1-0 membuat Marseille berada dalam tekanan sejak awal.

Namun, reaksi Marseille tidak kalah agresif. Serangan demi serangan mereka lepaskan untuk mencari gol balasan. Upaya itu membuahkan hasil di menit ke-15 ketika Igor Paixao sukses menyamakan kedudukan. Ia memanfaatkan bola muntah hasil tepisan Scherpen atas tembakan Aubameyang dan menghujamkan bola ke atap gawang.

Selepas gol tersebut, penguasaan bola berpindah hampir sepenuhnya ke Marseille. Union SG mengandalkan serangan balik, tetapi eksekusi umpan mereka tidak konsisten sehingga beberapa peluang hilang begitu saja. Di sisi lain, kecepatan Weah hampir menghasilkan gol tambahan, meski tendangannya justru melebar.

Menjelang turun minum, Marseille akhirnya membalikkan keadaan. Greenwood menunjukkan ketenangan luar biasa ketika menguasai bola di kotak penalti. Ia melakukan cut-back, menghindari tekanan dua pemain, lalu melepaskan tembakan keras yang tak mampu dibendung Scherpen. Skor berubah menjadi 1-2 dan bertahan hingga jeda.

dominasi marseille dan brace greenwood

Momentum positif itu berlanjut di babak kedua. Marseille tampil lebih percaya diri dalam penguasaan bola dan transisi menyerang. Greenwood kembali menjadi aktor utama saat ia mencetak gol keduanya untuk memperlebar keunggulan Marseille.

Gol tersebut lahir dari kombinasi rapi antara O’Riley dan Greenwood. Menerima umpan matang, Greenwood mengecoh Leysen sebelum melepaskan tembakan melengkung ke tiang jauh. Tembakan itu membuat skor menjadi 1-3 dan menegaskan betapa tajamnya sang mantan pemain Manchester United di laga ini.

Union SG tidak menyerah begitu saja. Khalaili kembali menjadi ancaman ketika bola hasil kontrol dadanya hampir berbuah gol, meski akhirnya melebar. Namun kerja keras mereka membuahkan hasil di menit ke-71. Kesalahan fatal Rulli dalam menghalau bola membuat Khalaili dengan mudah menuntaskan peluang untuk membawa skor menjadi 2-3.

Atmosfer laga memanas ketika Union SG mencetak gol penyama kedudukan melalui Mac Allister. Namun, kebahagiaan itu hanya sesaat karena VAR menganulir gol tersebut akibat offside dalam prosesnya. Tuan rumah terus menekan dan sempat kembali mencetak gol melalui David, tetapi sekali lagi dianulir karena offside.

Marseille mempertahankan keunggulan dengan disiplin hingga pertandingan berakhir. Kemenangan 3-2 menjadi sinyal bahwa mereka masih punya peluang memperbaiki posisi di klasemen.

statistik pertandingan dan gambaran dominasi

Statistik memperlihatkan ketatnya pertandingan ini, meski Marseille lebih unggul dalam penguasaan bola dan efektivitas permainan.

Marseille memegang kontrol dengan 59% penguasaan bola, sementara Union SG berada di angka 41%. Dari sisi expected goals (xG), Marseille mencatat 1.48, sedangkan Union SG memiliki 0.67. Kedua tim juga menunjukkan permainan terbuka dengan total 18 tembakan.

Union SG unggul dalam tembakan tepat sasaran dengan enam kali mengarah ke gawang, sedangkan Marseille melepaskan lima tembakan tepat sasaran. Big chances juga tercipta di kedua kubu, bahkan Marseille mendapat dua peluang emas, meski salah satunya gagal dimanfaatkan.

Jumlah operan pun menunjukkan dominasi teknis Marseille. Mereka mencatat 539 operan akurat dengan tingkat keberhasilan 89%, sementara Union SG menorehkan 338 operan dengan akurasi 83%. Pertandingan berlangsung keras namun berimbang dengan 10 pelanggaran di masing-masing tim.

susunan pemain dan peran kunci di lapangan

Union SG tampil dengan formasi 3-4-1-2, mengandalkan Khalaili sebagai motor utama serangan. Trio lini belakang Burgess, Mac Allister, dan Leysen berusaha menahan agresivitas Marseille, namun tekanan lawan terlalu konsisten.

Sementara itu, Marseille menerapkan skema 3-5-2. Greenwood dan Aubameyang menjadi tumpuan di lini depan, ditopang otot lini tengah oleh Hojbjerg, Vermeeren, dan O’Riley. Kontribusi Paixao dari sisi sayap juga menjadi elemen penting dalam alur serangan tim asuhan Roberto De Zerbi.

Dengan hasil ini, Marseille pulang membawa tiga poin krusial, sekaligus menegaskan bahwa kebangkitan mereka di Eropa masih terbuka. Greenwood layak menjadi pusat sorotan berkat dua gol dan permainan agresif yang menentukan alur pertandingan.

Terkini

5 Resep Kue Jadul Lezat untuk Nostalgia di Rumah

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:07:59 WIB

Teknik Memotong Kentang agar Kukusan Pulen dan Beraroma

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:07:56 WIB

Racikan Bumbu Bebek Goreng Empuk dan Gurih Rumahan

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:07:53 WIB