JAKARTA - Perum Bulog mengambil langkah strategis dengan memperkuat stok beras hingga tiga kali lipat di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat terdampak bencana.
Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan penguatan stok dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Kepala Badan Pangan Nasional sekaligus Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Tujuannya untuk menjaga ketahanan pangan dan mempercepat respons bencana di ketiga provinsi.
Aceh Jadi Fokus Penguatan Stok Beras
Rizal menyebutkan saat ini stok beras di Aceh mencapai hampir 80 ribu ton. Bulog menargetkan peningkatan minimal dua kali lipat, bahkan berpotensi mencapai tiga kali lipat, menyesuaikan kebutuhan masyarakat di wilayah terdampak.
“Arahan dari Pak Mentan selaku Kepala Bapanas, stok diperintahkan untuk dilipatgandakan. Jangan sampai masyarakat tidak mendapatkan makanan. Jadi stok kami dorong khusus di tiga daerah terpapar bencana,” jelas Rizal.
Dengan penambahan ini, diharapkan distribusi bantuan pangan dapat berlangsung cepat tanpa tergantung pasokan dari luar wilayah.
Sumut dan Sumbar Diperkuat Demi Distribusi Efisien
Langkah serupa juga diterapkan di Sumut dan Sumbar, termasuk Padang, agar stok beras tersedia cukup untuk penyaluran langsung ke masyarakat. Bulog menekankan efisiensi distribusi dengan meminimalkan pengiriman jarak jauh dari Jakarta atau Surabaya.
“Harapannya nanti tidak perlu lagi moving-moving jauh dari Jakarta atau Surabaya. Cukup stok yang ada di masing-masing kabupaten/kota untuk daerah bencana,” tambah Rizal.
Peningkatan stok ini diharapkan memastikan bantuan pangan merata, mempercepat respons darurat, dan memberikan ketenangan bagi masyarakat bahwa kebutuhan pokok tetap terpenuhi.
Dukungan Pemerintah untuk Cadangan Pangan
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan pemerintah memperkuat pasokan pangan dua kali lipat di wilayah terdampak bencana. “Kami memastikan pengiriman cadangan pangan dari Bulog dua kali lipat. Jika biasanya 1.000 ton, sekarang dikirim 2.000 ton,” ujar Zulhas.
Langkah ini menjadi upaya cepat pemerintah dalam menjaga suplai bahan pokok bagi masyarakat terdampak banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Penguatan cadangan pangan ini sejalan dengan arahan Presiden agar tidak ada warga kekurangan beras.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menambahkan suplai beras akan tiga kali lipat dari kebutuhan normal di ketiga provinsi tersebut. “Kami tidak akan biarkan satu pun masyarakat kekurangan beras karena stok nasional ini tertinggi sepanjang sejarah,” ungkapnya saat meninjau Gudang Bulog di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut.
Stok Beras sebagai Pilar Ketahanan Pangan Nasional
Penguatan stok beras di Aceh, Sumut, dan Sumbar merupakan bagian dari strategi ketahanan pangan nasional. Dengan cadangan lokal yang cukup, Bulog dapat memastikan distribusi cepat tanpa hambatan logistik, sekaligus meminimalkan risiko kekurangan pangan saat bencana.
Upaya ini juga mencerminkan koordinasi lintas kementerian, termasuk Kementerian Keuangan, Kementerian ATR/BPN, dan Badan Pangan Nasional, untuk memastikan semua aspek distribusi berjalan lancar.
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya jaminan tanpa syarat agar masyarakat terdampak bencana tidak kekurangan pangan. Arahan ini menjadi landasan bagi semua langkah pemerintah, mulai dari peningkatan stok, distribusi cepat, hingga monitoring ketahanan pangan di lapangan.
Dengan strategi ini, Bulog tidak hanya memperkuat ketersediaan beras, tetapi juga meningkatkan kesiapan menghadapi bencana, mempercepat respons darurat, dan menjaga stabilitas sosial masyarakat. Stok beras lokal di Aceh, Sumut, dan Sumbar menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memastikan pangan tersedia bagi seluruh warga terdampak bencana.