JAKARTA - Penampilan gemilang Marcus Rashford bersama Barcelona rupanya membuat manajemen klub Catalan jatuh hati.
Striker pinjaman dari Manchester United itu tampil tajam di bawah asuhan Hansi Flick dan kini menjadi sosok penting di lini serang Blaugrana. Namun, di balik performa impresifnya, ambisi Barcelona untuk mempermanenkan Rashford di musim depan terancam terbentur masalah klasik: keuangan.
Meski sang pemain disebut siap berkompromi, pembatasan anggaran gaji di LaLiga dan kondisi finansial Barcelona yang belum sepenuhnya pulih membuat transfer ini tidak bisa dilakukan dengan mudah.
Performa Cemerlang Rashford di Camp Nou
Marcus Rashford tampaknya benar-benar menemukan kembali kepercayaan dirinya di Spanyol. Setelah hubungan yang tidak harmonis dengan pelatih Manchester United, Ruben Amorim, pemain berusia 28 tahun itu kini menikmati musim 2025–2026 bersama Barcelona sebagai pemain pinjaman.
Selama membela klub raksasa Catalan, Rashford langsung menunjukkan kelasnya di panggung besar. Ia tampil memukau di ajang Liga Champions, termasuk ketika membantu Barcelona menang atas Newcastle United.
Sejauh ini, striker asal Inggris itu telah mencatat enam gol dan tujuh assist dalam 13 pertandingan kompetitif bersama tim asuhan Hansi Flick.
“Rashford tampil luar biasa, terutama di laga-laga besar. Ia memberikan kontribusi yang signifikan dan membuktikan dirinya masih berada di level tertinggi,” ujar sumber internal klub seperti dikutip talkSPORT.
Penampilan konsisten itu pun membuka kembali peluang Rashford untuk kembali menjadi bagian penting tim nasional Inggris menjelang Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat.
Barcelona Tertarik Permanenkan Rashford, Tapi Gaji Jadi Masalah
Keberhasilan Rashford di Barcelona membuat klub mempertimbangkan langkah serius untuk mempermanenkannya setelah masa pinjaman berakhir. Menurut laporan talkSPORT, Barcelona “sangat ingin” mempermanenkan Rashford dari Manchester United, mengingat kontribusi besar sang pemain di lini depan.
Namun, keinginan tersebut terhambat oleh situasi keuangan Barcelona yang masih sulit. Klub harus berhati-hati dalam mengatur struktur gaji pemain agar tetap sesuai dengan batasan finansial yang ditetapkan oleh LaLiga.
“Karena anggaran gaji kami terbatas, pemain seperti Rashford kemungkinan besar harus menerima pemotongan gaji signifikan jika ingin bertahan di Camp Nou,” tulis laporan tersebut.
Diketahui, Rashford sudah rela gajinya dipotong hampir setengah ketika memutuskan meninggalkan Old Trafford pada bursa transfer musim panas. Meski demikian, angka gajinya yang mencapai £300.000 per minggu masih jauh di atas batas rata-rata pemain di kompetisi Spanyol.
Barcelona sendiri dikabarkan siap membayar biaya transfer sekitar £30 juta, asalkan Rashford setuju untuk menyesuaikan gajinya agar sesuai dengan regulasi pengeluaran LaLiga.
MU Berbenah, Rashford Bersinar di Spanyol
Kisah Rashford di Barcelona semakin menarik karena kontras dengan situasi yang terjadi di mantan klubnya, Manchester United. Setelah finis di posisi ke-15 musim lalu, Setan Merah melakukan perombakan besar-besaran pada Januari.
Beberapa pemain lama, termasuk Rashford, Antony, dan Rasmus Højlund, dipinjamkan atau dilepas demi memberi ruang bagi generasi baru seperti Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha.
Namun, keputusan tersebut mulai dipertanyakan oleh para penggemar dan pengamat sepak bola Inggris. Pasalnya, Rashford yang “dibuang” justru tampil menawan di Spanyol, sedangkan lini depan MU masih berjuang menemukan konsistensi.
Pelatih Ruben Amorim bahkan menilai bahwa belum bisa disimpulkan apakah pemain-pemain barunya merupakan peningkatan dibanding Rashford.
“Masih terlalu dini untuk menyebut mereka sebagai peningkatan dari Rashford. Marcus memiliki pengalaman dan kemampuan yang unik,” ujar Amorim kepada media Inggris.
Perbandingan ini mempertegas betapa besar dampak positif yang diberikan Rashford bagi Barcelona dan bagaimana keputusan Manchester United untuk melepasnya kini mulai dipertanyakan banyak pihak.
Laporta Siapkan Langkah, Rashford Siap Berkompromi
Presiden Barcelona, Joan Laporta, dikabarkan memimpin langsung pembicaraan internal terkait kemungkinan mempermanenkan Rashford. Ia memandang striker asal Inggris itu sebagai bagian penting dari proyek jangka panjang Hansi Flick.
Namun, Laporta juga menyadari bahwa klub harus mematuhi peraturan pengeluaran ketat dari LaLiga, yang membatasi rasio pengeluaran gaji terhadap pendapatan klub. Hal inilah yang menjadi kendala utama dalam negosiasi perpanjangan Rashford.
“Kami siap mempertimbangkan kesepakatan permanen, tetapi semuanya bergantung pada kesediaan Rashford menyesuaikan gaji,” ujar seorang sumber di lingkaran manajemen klub.
Di sisi lain, Rashford sendiri dikabarkan terbuka untuk berkompromi. Ia memahami kondisi finansial Barcelona dan lebih fokus pada stabilitas serta kepercayaan jangka panjang ketimbang besaran pendapatan pribadi.
“Rashford mulai menemukan kembali kebahagiaannya di lapangan. Ia ingin bertahan, meski mungkin harus menerima pemotongan gaji,” tulis laporan tersebut.
Bagi Rashford, bermain untuk Barcelona merupakan kesempatan langka dalam kariernya. Ia kini menjadi salah satu figur sentral di skuad Hansi Flick, terutama saat Raphinha absen karena cedera.
Keputusan Besar Menanti Rashford dan Barcelona
Keinginan Barcelona untuk mempertahankan Marcus Rashford menunjukkan kepercayaan besar terhadap performanya musim ini. Namun, realitas finansial klub dan aturan ketat LaLiga membuat transfer ini penuh pertimbangan.
Jika Rashford benar-benar bersedia menurunkan gajinya, maka peluang bagi Barcelona untuk mempermanenkannya semakin terbuka. Di sisi lain, Manchester United mungkin harus menyesali keputusannya melepas sang bintang terlalu cepat.
Dalam situasi ini, masa depan Rashford akan sangat bergantung pada sejauh mana ia siap berkorban demi impiannya bertahan di Camp Nou dan membantu Barcelona kembali bersaing di puncak Eropa.