JAKARTA - Hashim Djojohadikusumo dikenal luas sebagai pengusaha sukses Indonesia, khususnya di sektor pertambangan timah.
Berbeda dengan kakaknya, Prabowo Subianto, yang berkarier di dunia militer dan politik, Hashim menekuni dunia bisnis sejak muda dan berhasil membangun kerajaan usaha yang beragam. Kesuksesannya membuat namanya masuk daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes pada 2020 dengan kekayaan bersih US$685 juta, setara Rp11,39 miliar.
Awal Karier dan Pendidikan Hashim Djojohadikusumo
Hashim Sujono Djojohadikusumo lahir di Jakarta, 5 Juni 1954, dari pasangan ekonom ternama Soemitro Djojohadikoesoemo dan Dora Marie Sigar. Terlahir di keluarga mapan memberinya kesempatan belajar di luar negeri, mempelajari mekanisme pasar keuangan dan analisis bisnis secara mendalam.
Setelah menyerap ilmu yang cukup, Hashim kembali ke Indonesia dan memulai karier sebagai direktur di Indo Consult. Kemampuannya menganalisis pasar membuatnya berani membeli saham di sejumlah perusahaan besar, termasuk PT Semen Cibinong, Bank Niaga, dan Bank Kredit Asia.
Bersama kakaknya, Prabowo, Hashim kemudian mengakuisisi Kiani Kertas, sebuah pabrik kertas milik Bob Hasan. Dari situ, ia mulai merambah berbagai sektor usaha, mulai dari pertambangan hingga energi terbarukan.
Kekayaan dan Pengaruh di Forbes
Kesuksesan Hashim dalam mengembangkan bisnisnya membuatnya masuk daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes pada 2020.
Laporan menyebutkan kekayaannya mencapai US$685 juta atau sekitar Rp11,39 miliar (kurs US$1 = Rp16.638). Keberhasilan ini menegaskan perannya sebagai salah satu tokoh berpengaruh di industri pertambangan dan sektor bisnis lainnya.
1. PT Mitra Stania Prima – Pilar Bisnis Pertambangan
PT Mitra Stania Prima, berdiri sejak 1995, menjadi perusahaan tertua milik Hashim. Beroperasi di sektor tambang timah di Bangka Belitung, perusahaan ini menjadi tulang punggung bisnis PT Arsari Tambang. Keberadaan Mitra Stania Prima memastikan stabilitas dan pertumbuhan lini usaha tambang timah Hashim sejak awal kariernya.
2. Arsari Tambang – Ekspansi Tambang Timah
Didirikan pada 2011, Arsari Tambang fokus pada eksplorasi, eksploitasi, dan penambangan timah di Bangka Belitung. Perusahaan ini memiliki empat anak perusahaan:
PT Mitra Stania Prima
PT Mitra Stania Kemingking
PT Mitra Stania Bemban
PT Aega Prima
Keempat entitas ini memastikan jaringan operasional yang luas dan berkelanjutan di wilayah pertambangan strategis, memperkuat posisi Hashim di industri timah nasional.
3–5. Anak Perusahaan Tambang Strategis
Selain Mitra Stania Prima, Hashim juga mengendalikan beberapa perusahaan afiliasi yang mendukung lini pertambangan:
PT Mitra Stania Kemingkin – Beroperasi di Kabupaten Bangka Tengah dengan area 1.206,4 hektare.
PT Mitra Stania Bemban – Fokus pada kegiatan pertambangan di Kabupaten Bangka Tengah.
PT Aega Prima – Memegang izin usaha hingga 2035 di Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, menjamin keberlanjutan produksi timah hingga dekade berikutnya.
Keberadaan anak perusahaan ini menciptakan ekosistem bisnis yang terintegrasi, memperkuat kontrol Hashim atas operasi tambang dan distribusi hasil produksi.
6. PT Arsari Sentra Data – Masuk ke Teknologi Digital
Hashim juga merambah sektor teknologi melalui PT Arsari Sentra Data (ASD), penyedia layanan internet murah atau “internet rakyat” melalui PT Solusi Sinergi Digital Tbk. Hashim menjadi pemegang saham pengendali tidak langsung di ASD dengan kepemilikan 22,55 persen. Investasi ini menunjukkan diversifikasi bisnisnya ke sektor digital, menyeimbangkan portofolio antara sumber daya alam dan teknologi modern.
7. Arsari Enviro Industri – Energi Terbarukan
Selain pertambangan dan teknologi, Hashim juga memasuki sektor energi bersih melalui Arsari Enviro Industri. Perusahaan ini bergerak di bidang energi terbarukan, menandai ambisi Hashim untuk ikut mendukung transisi energi di Indonesia.
Langkah ini sekaligus memperkuat citra Hashim sebagai pengusaha yang adaptif terhadap tren global dan perubahan kebutuhan energi.
Bisnis Diversifikasi Jadi Kunci Kesuksesan
Dari pertambangan timah hingga energi terbarukan dan teknologi digital, Hashim Djojohadikusumo membuktikan bahwa strategi diversifikasi bisnis menjadi kunci kesuksesan finansialnya. Keberanian mengambil peluang di berbagai sektor memungkinkan Hashim mempertahankan pertumbuhan kekayaan dan relevansi di industri Indonesia.
Dengan portofolio yang luas, Hashim tidak hanya menjadi salah satu orang terkaya Indonesia, tetapi juga tokoh penting yang membentuk arah bisnis pertambangan dan teknologi di Tanah Air.