JAKARTA - Pertanyaan tentang apakah Lionel Messi akan tampil di Piala Dunia 2026 terus menjadi bahan perbincangan publik. Megabintang asal Argentina itu belum memberikan jawaban pasti, meski mengaku memiliki keinginan besar untuk kembali memperkuat tim nasional.
Dalam wawancara eksklusif bersama NBC News, Messi menyatakan bahwa keputusannya akan sangat bergantung pada kondisi fisik dan kemampuannya untuk tetap berkontribusi bagi La Albiceleste.
Kapten Inter Miami itu menegaskan tidak akan memaksakan diri jika tubuhnya tidak lagi mendukung. “Jujur, saya ingin ada di sana. Rasanya luar biasa bisa bermain di Piala Dunia dan membantu tim nasional. Saya akan menilai kondisi saya setiap hari saat pramusim dimulai tahun depan,” ujar Messi dengan nada hati-hati.
Pernyataan itu seolah menjadi penegasan bahwa bagi Messi, tampil di turnamen terbesar dunia bukan hanya soal ambisi pribadi, tetapi juga tanggung jawab moral terhadap tim yang sudah ia bawa menuju puncak kejayaan pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
“Mudah-mudahan Tuhan mengizinkan saya melakukannya sekali lagi,” kata Messi, menyinggung peluang mempertahankan gelar juara dunia yang pernah diraihnya tiga tahun silam.
Menunggu Waktu Tepat untuk Ambil Keputusan
Dalam berbagai kesempatan, Messi memang dikenal selalu realistis dalam mengambil keputusan terkait kariernya di tim nasional. Ia tidak pernah terburu-buru, termasuk saat memutuskan pensiun sementara usai kekalahan Argentina di final Copa America 2016. Kini, di usia 38 tahun, ia kembali menghadapi dilema serupa.
Pada jeda internasional bulan September lalu, Messi menegaskan belum memiliki rencana pasti soal keikutsertaannya di Piala Dunia 2026. Ia memilih untuk menunggu bagaimana kondisi tubuhnya dalam dua tahun ke depan.
“Semuanya tergantung bagaimana saya merasa secara fisik. Jika saya tidak merasa baik, saya lebih memilih tidak bermain,” ujarnya seusai kemenangan Argentina atas Venezuela di ajang kualifikasi Piala Dunia.
Messi menambahkan bahwa dirinya akan lebih dulu menyelesaikan musim bersama Inter Miami, kemudian menilai kesiapan fisiknya pada tahun 2026. “Saya akan menyelesaikan musim ini, menjalani pramusim, dan kemudian masih ada enam bulan sebelum turnamen dimulai. Saat itulah saya akan memutuskan,” tuturnya.
Bagi Messi, keputusan untuk tampil di Piala Dunia nanti bukan soal tekanan dari publik atau federasi, melainkan tentang rasa tanggung jawab pribadi. Ia menegaskan tidak ingin sekadar hadir, tetapi benar-benar menjadi pemain yang dapat membawa pengaruh besar di lapangan.
“Saya hanya akan bermain jika merasa masih bisa memberikan performa terbaik untuk tim nasional,” tegasnya.
Konsistensi Bersama Inter Miami Jadi Ukuran Kesiapan
Selama musim 2025, performa Messi bersama Inter Miami menjadi bukti bahwa usia belum sepenuhnya membatasi kemampuannya.
Di bawah asuhan pelatih Gerardo Martino, Messi tampil luar biasa dengan torehan 29 gol dalam 28 pertandingan, menjadikannya peraih Sepatu Emas MLS 2025. Catatan itu merupakan pencapaian individual terbaiknya sejak hijrah ke Amerika Serikat pada 2023.
Selain itu, Messi juga masuk dalam daftar finalis penghargaan Pemain Terbaik (MVP) MLS. Ia berpeluang menjadi pemain pertama yang meraih gelar tersebut dua musim beruntun—sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah kompetisi tersebut.
Kesuksesan di level klub membuat Messi semakin percaya diri, meski tetap menyadari pentingnya menjaga kebugaran jelang musim panjang. Dalam wawancara yang sama, ia juga menyinggung kenyamanan hidupnya di Amerika Serikat.
“Saya selalu mendasarkan keputusan bermain pada bagaimana saya merasa secara fisik dan mental. Tahun ini saya merasa sangat baik, bahagia tinggal di Miami, begitu juga keluarga saya, jadi keputusannya mudah,” kata Messi.
Inter Miami kini tengah bersaing di babak playoff MLS menghadapi Nashville SC. Mereka memimpin agregat 1-0 setelah kemenangan di Chase Stadium, di mana Messi kembali menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol penentu. Hasil ini menunjukkan bahwa meski memasuki usia senja dalam karier sepak bolanya, Messi masih mampu mempertahankan level permainan elite.
Kontrak Panjang dan Masa Depan di Liga Amerika
Kehadiran Messi di MLS tidak hanya berdampak pada performa Inter Miami, tetapi juga membawa perubahan besar dalam popularitas liga itu sendiri. Penjualan tiket melonjak, penonton meningkat, dan hak siar internasional mencatat rekor baru sejak kedatangannya pada pertengahan 2023.
Keputusan Messi untuk memperpanjang kontrak hingga akhir musim 2028 menandakan bahwa ia tidak sekadar datang untuk menutup karier, melainkan membangun warisan di luar Eropa. Ia tampak menikmati peran ganda sebagai pemain sekaligus ikon yang memperkenalkan sepak bola Amerika ke panggung dunia.
Namun demikian, fokus Messi saat ini tetap pada dua hal utama: membawa Inter Miami ke puncak MLS dan menyiapkan diri menghadapi tahun 2026—yang bisa saja menjadi tahun terakhirnya di panggung internasional.
Dengan jadwal padat dan usia yang tak muda lagi, Messi memahami bahwa setiap keputusan harus diambil dengan pertimbangan matang. Jika fisiknya memungkinkan, tampil di Piala Dunia 2026 akan menjadi penutup yang sempurna bagi karier luar biasa sang legenda. Namun jika tidak, ia tampaknya sudah siap menerima bahwa waktunya untuk mundur telah tiba.
Antara Hasrat, Realita, dan Kejujuran Seorang Legenda
Lionel Messi sekali lagi menunjukkan bahwa kebesaran seorang pemain tidak hanya diukur dari jumlah gol atau trofi, tetapi juga dari cara ia menyikapi waktu dan batas kemampuan. Kejujurannya dalam menilai diri sendiri menjadi cerminan sikap profesional yang selalu ia tunjukkan sepanjang karier.
Apapun keputusan akhirnya nanti—entah tampil atau tidak di Piala Dunia 2026—Messi sudah menulis kisah luar biasa dalam sejarah sepak bola dunia. Namun bagi jutaan penggemar di seluruh dunia, harapan masih ada: semoga sang maestro dari Rosario itu mendapat satu kesempatan terakhir untuk menari di panggung dunia yang membesarkannya.