JAKARTA - Cuaca menjadi salah satu faktor penting yang selalu diperhatikan masyarakat, terutama menjelang akhir pekan ketika banyak aktivitas luar ruang direncanakan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan proyeksi bahwa hujan dengan intensitas ringan akan menjadi fenomena cuaca yang paling dominan di berbagai wilayah Indonesia pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Selain hujan ringan, beberapa daerah juga akan menghadapi potensi hujan sedang hingga disertai petir, serta kondisi berawan tebal.
Prakirawan cuaca BMKG, Rira A. Damanik, menyampaikan bahwa proyeksi cuaca tersebut menunjukkan pola umum yang konsisten dengan musim peralihan.
“Untuk wilayah Sumatera, potensi berawan tebal terdapat di daerah Padang, potensi hujan ringan di daerah Banda Aceh, serta potensi hujan sedang di Medan dan Tanjung Pinang,” ungkap Rira dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Rira menambahkan, sebagian wilayah Sumatera lainnya juga akan mengalami cuaca yang relatif sama. Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, hingga Bandar Lampung umumnya diperkirakan diguyur hujan ringan. Namun, ia mengingatkan masyarakat di Pekanbaru agar lebih waspada karena ada potensi hujan disertai petir yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Jawa Didominasi Hujan Ringan
Bergeser ke Pulau Jawa, sebagian besar daerah juga akan berada dalam kondisi hujan ringan. Rira menjelaskan, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta diprediksi mengalami hujan ringan sepanjang hari. “Sementara itu, wilayah Surabaya diperkirakan berpotensi mengalami udara kabur,” ujarnya.
Meski hujan yang turun tergolong ringan, BMKG tetap mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi genangan di beberapa titik, terutama di kawasan perkotaan dengan sistem drainase yang kurang baik. Hujan ringan yang terjadi secara konsisten dalam durasi panjang tetap dapat menimbulkan dampak pada aktivitas warga.
Bali dan Nusa Tenggara
Untuk kawasan Bali dan Nusa Tenggara, kondisi cuaca bervariasi. Denpasar diproyeksikan berawan, sementara Mataram berpotensi diguyur hujan ringan. Adapun wilayah Kupang, kata Rira, patut meningkatkan kewaspadaan karena ada kemungkinan hujan lebat disertai petir.
“Masyarakat di Kupang perlu lebih berhati-hati karena hujan petir berpotensi mengganggu aktivitas harian maupun perjalanan laut,” imbuhnya.
Kalimantan: Hujan Ringan dan Petir
Cuaca di Pulau Kalimantan juga menunjukkan dinamika yang cukup beragam. Samarinda, Palangka Raya, serta Banjarmasin diperkirakan berawan tebal. Sementara itu, Pontianak diprediksi mengalami hujan ringan. Potensi hujan disertai petir juga muncul di wilayah Tanjung Selor.
Fenomena hujan petir ini biasanya terjadi pada sore hingga malam hari ketika terjadi pemanasan permukaan bumi yang cukup signifikan di siang harinya. BMKG mengingatkan agar masyarakat di wilayah Kalimantan tetap waspada, terutama yang beraktivitas di luar ruang atau di jalur transportasi sungai.
Sulawesi: Awan Tebal hingga Hujan Sedang
Di wilayah Sulawesi, pola cuaca serupa juga tampak. Makassar akan diliputi awan tebal, sedangkan Palu, Gorontalo, Kendari, serta Manado diperkirakan hanya diguyur hujan ringan. Berbeda dengan itu, Mamuju diproyeksikan mengalami hujan dengan intensitas sedang.
Menurut Rira, hujan sedang yang melanda Mamuju dapat memberikan dampak pada transportasi darat dan laut. Oleh karena itu, masyarakat di wilayah tersebut perlu memperhatikan prakiraan cuaca harian sebelum melakukan perjalanan.
Indonesia Timur: Potensi Hujan Lebih Bervariasi
Sementara itu, kawasan Indonesia timur diperkirakan menghadapi kondisi cuaca yang lebih bervariasi. Manokwari akan didominasi awan tebal, sedangkan Ternate, Sorong, Ambon, Jayapura, dan Jayawijaya berpotensi diguyur hujan ringan. Dua wilayah lainnya, yakni Nabire dan Merauke, diproyeksikan mengalami hujan dengan intensitas sedang.
“Hujan sedang di Nabire dan Merauke diperkirakan berlangsung dalam durasi tertentu yang bisa mengganggu aktivitas masyarakat. Oleh karena itu, warga diminta tetap berhati-hati,” tutur Rira.
Imbauan Kewaspadaan BMKG
Selain memaparkan prakiraan cuaca di berbagai wilayah, BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan potensi cuaca ekstrem di sejumlah daerah. Hal ini termasuk hujan disertai petir dan angin kencang yang bisa datang secara tiba-tiba.
Sebelumnya, BMKG juga sempat mengeluarkan peringatan mengenai suhu panas ekstrem yang mencapai 35,6 derajat Celcius di wilayah Aceh hingga 12 Oktober mendatang. Fenomena suhu tinggi ini bisa memperparah ketidaknyamanan masyarakat ketika beraktivitas di luar ruang, terutama jika diikuti dengan kelembapan tinggi.
Kondisi cuaca yang dinamis seperti ini, kata BMKG, merupakan bagian dari siklus alami yang terjadi pada periode transisi musim. Meski sebagian besar wilayah hanya mengalami hujan ringan, kewaspadaan masyarakat tetap diperlukan agar dampak yang ditimbulkan tidak berujung pada kerugian, baik dalam aspek kesehatan, transportasi, maupun kegiatan ekonomi.
Pentingnya Memantau Informasi Cuaca
BMKG mendorong masyarakat untuk rutin memantau informasi cuaca harian, baik melalui aplikasi resmi BMKG, website, maupun kanal media sosial. Informasi yang diperbarui setiap hari dapat membantu masyarakat mengantisipasi potensi cuaca buruk dan menyesuaikan rencana kegiatan mereka.
Dengan prakiraan hujan ringan yang mendominasi Indonesia pada Jumat ini, masyarakat diimbau tetap membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan ketika bepergian. “Kewaspadaan adalah kunci agar aktivitas tetap berjalan lancar meski kondisi cuaca kurang bersahabat,” pungkas Rira.